Jumat, 09 Desember 2011

Fungsi Iklan

Sumber: Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Cetakan 1. Pustaka Book Publisher: Yogyakarta.

Saat ini terdapat banyak sekali produk yang dihasilkan oleh produsen. Berbagai perusahaan pasti mengkehendaki produk-produk yang dihasilkannya dapat diterima masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut, maka ia membutuhkan pihak lain yang mampu mengkomunikasikan produknya secara professional kepada masyarakat sekaligus membangkitkan keinginan masyarakat untuk mengonsumsi produk. Di sinilah awal munculnya industri periklanan berskala besar.
Periklanan adalah suatu cara untuk meciptakan kesadaran dan pilihan. Kita tidak membeli barang secara langsung kepada pabrik, melainkan melalui agen yang disebut distributor. Distributor inilah yang menjual produk ke masyarakat dengan menggunakan para penjual. Para penjual tersebut memerlukan informasi yang actual yang perlu disampaikan kepada khalayak berkenaan dengan produknya
Informasi tersebut disampaikan melalui sejumlah media, diantaranya surat kabar, majalah, radio, televisi, maupun media-media lain. Ketika pasar industri menerima informasi tersebut, mereka merespon untuk memilih dan membeli produk. Akhirnya kegiatan periklanan menjadi kegiatan yang didalamnya melibatkan perputaran uang yang sangat besar.
Iklan ada karena ia mempunyai fungsi. Dilihat sebagai alat, iklan dapat digunakan untuk mencapai berbagai tujuan. Ia tergantung pada ke mana komunikator hendak mengarahkan pesannya. Misalnya, iklan diarahkan hanya untuk memberitahu kepada masyarakat mengenai suatu hal. Artinya, komunikator tidak bermaksud untuk lebih dari sekedaar memberitahu sesuatu. Komunikator tidak mengharap agar khalayak terbujuk atau mengikuti saran sebagaimana yang disarankan dalam pesan iklan.
Berbagai fungsi tersebut dapat digunakan dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
·         Jangka pendek: tujuan dimana iklan mampu memberikan dampak segera setelah iklan disampaikan di tengah masyarakat.
Contoh: iklan undian berhadiah, dimana khalayak diminta untuk mengirimkan sejumlah kemasan dengan rasa tertentu untuk dapat diikutsertakan dalam undian.
·         Jangka panjang: dampak yang baru dapat dipetik dalam kurun waktu lama setelah iklan diluncurkan.
Contoh: terbentuknya citra baik perusahaan yang berdampak pada peningkatan penjualan.
Menurut Alo Liliweri (1998) yang merangkum berbagai sumber tentang tujuan iklan menuliskan bahwa iklan mempunyai fungsi yang sangat luas:
1.      Fungsi pemasaran: membantu pemasaran atau menjual produk. Artinya iklan digunakan untuk mempengaruhi khalayak untuk membeli dan mengonsumsi produk.
Iklan membantu pemasaran produk, maka dalam kajian pemasaran, iklan sebagai salah satu unsur pelengkap pemasaran. Kegiatan periklanan merupakan bagian dari kegiatan promosi. Sebagaimana diketahui, dalam aktivitas promosi di dalamnya terdapat aktivitas lain bersama-sama dengan iklan, yaitu personal selling, publisitas, dan promosi dagang.
2.      Fungsi komunikasi: bentuk pesan dari komunikator kepada khalayak.
3.      Fungsi pendidikan: membantu mendidik khalayak mengenai sesuatu, agar mengetahui, dan mampu melakukan sesuatu. Mendidik dalam perspektif kepentingan komersialisme. Artinya, situasi khalayak yang sudah terdidik tersebut dimaksudkan agar khalayak siap menerima produk yang dihasilkan produsen.
4.      Fungsi ekonomi: iklan mampu menjadi penggerak ekonomi agar kegiatan ekonomi tetap dapat berjalan. Ekonomi dapat berkembang dan melakukan ekspansi. Fungsi ini terjadi melalui iklan, masyarakat menjadi terbujuk untuk membeli barang dan melakukan konsumerisme.
Munculnya iklan juga menyebabkan lapangan kerja baru, misalnya sebagai penulis naskah, graphic designer, account executive, media planner,media buyer, production house, dan berbagai bidang pekerjaan baru yang mendukung terciptanya sebuah karya iklan.
5.      Fungsi sosial: iklan mampu menghasilkan dampak sosial psikologis yang cukup besar, misalnya muncul budaya konsumerisme, menciptakan status sosial baru, menciptakan budaya pop.

Selain itu, iklan juga berfungsi sebagai penyambung komunikasi antar personal. Sering terjadi di tengah kehidupan masyarakat, iklan dijadikan sebagai sarana untuk berbasa-basi guna mengawali maupun mencairkan komunikasi yang terjadi antara seseorang dengan orang yang lain.
Menurut Rpotzoill (1986), iklan mempunyai fungsi:
1.      Precipitation: mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak bisa mengambil keputusan terhadap produk menjadi dapat mengambil keputusan.
Misalnya: meningkatkan permintaan atas suatu produk dan menciptakan kesadaran tentang merk suatu produk.
2.      Persuasion: membangkitkan keinginan dari khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Meliputi persuasi atas daya tarik emosi, menyebarkan informasi tentang ciri-ciri suatu produk dan membujuk konsumen untuk tetap membeli.
3.      Reinforcement: meneguhkan keputusan yang telah diambil khalayak. Peneguhan ini meliputi mengabsahkan daya beli para konsumen yang sudah ada terhadap suatu produk dan mengabsahkan keputusan sebelumnya dalam mengonsumsi produk.
4.      Reminder: mampu mengingatkan dan semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan.
Misalnya: memperkuat loyalitas konsumen akan produk yang sudah disenanginya. Sekalipun muncul produk baru yang sejenis, namun seseorang tetap setia dengan produk yang lama.
Menurut Dendi Sudiana menuliskan bahwa iklan dapat mempunyai fungsi mengenalkan produk, membangkitkan kesadaran merk, citra merk, citra perusahaan, membujuk khalayak untuk membeli produk yang ditawarkan, memberikan informasi, dan lain-lain.
Fungsi mengenalkan produk berarti menyampaikan informasi kepada seseorang dari tidak kenal menjadi kenal terhadap produk.
Fungsi membangkitkan kesadaran merk berarti bahwa dengan menerpa iklan, masyarakat mampu terbangkitkan kesadarannya terhadap keberadaan produk/merk. Dengan kesadaran yang terbangkitkan ini, maka produk dapat selalu diingat oleh khalayak, yang pada gilirannya diharapkan mampu selalu berada dalam posisi top of mind. Top of mind adalah situasi dimana merk produk langsung disebut begitu orang ditanyakan tentang kategori produk. Misalnya kita ditanya tentang apa yang diingat tentang kamera, umumnya masyarakat menjawab ‘kodak’. Ini menujukkan ‘kodak’ menjadi top of mind
Fungsi membentuk citra sebuah produk. Melalui rekayasa pesan yang disampaikan, iklan telah banyak digunakan untuk membantu membentuk, memelihara, dan memperbaiki citra merk. Konsumen telah menempatkan produk-produk tertentu sebagai pilihan. Seolah mereka menjadi konsumen yang loyal terhadap merk tersebut. Tidak semata-mata karena produk tersebut berkualitas, melainkan dibantu dengan penampilan dan strategi iklan yang baik.
Fungsi terhadap citra perusahaan. Iklan juga membantu membangun, memelihara, dan memperbaiki citra perusahaan. Disekitar kita terdapat ribuan perusahaan, namun tidak semua perusahaan memiliki citra yang baik. Citra perusahaan yang baik dibangun dari bantuan iklan.
Philip Kothler (1990) mengelompokkan tujuan iklan ke dalam 3 macam:
1.      Menyampaikan informasi
Memberi tahu pasar tentang produk baru, menganjurkan cara penggunaan baru untuk produk tertentu, member tahu tentang perubahan harga, dan menjelaskan cara kerja suatu produk.
2.      Membujuk
Membujuk khalayak agar memilih merk tertentu, membeli merk tertentu, mengubah persepsi konsumen tentang ciri-ciri merk tertentu.
3.      Mengingatkan
Mengingatkan konsumen bahwa produk itu mungkin akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat dan mengingatkan konsumen dimana produk itu dapat dibeli.
            Merangkum keseluruhan pemikiran tersebut, secara garis besar, 3 fungsi yang diemban iklan:
1.      Memberikan informasi
Pengenalan akan adanya produk, bagaimana cara menggunakan produk, manfaat tambahan atas produk, perkembangan produk, dimana dan kapan produk dapat dibeli.
2.      Mempersuasi khalayak
Membujuk konsumen agar mengikuti apa yang disarankan dalam pesan iklan. Wujud persuasi yang diperlihatkan dalam iklan dapat berupa membujuk agar mencoba, membeli, memakai/mengonsumsi, mempertahankan minat terhadap produk, beralih pada produk tertentu, menumbuhkan keyakinan, memelihara keyakinan terhadap produk, menciptakan, meningkatkan, dan mengembangkan permintaan terhadap produk.
3.      Mendidik khalayak
Mengajarkan khalayak atas suatu konstruksi tertentu. Misalnya cara pemakaian, perakitan, pemasangan, penggunaan produk, dan semacamnya.
4.      Memberikan hiburan kepada khalayak
Setiap hari masyarakat dibanjiri oleh jutaan informasi, termasuk iklan. Belum lagi munculnya berbagai media juga telah menambah hiruk pikuk informasi yang beredar di masyarakat. Semua informasi termasuk iklam mengkehendaki dirinya diterpa dan diingat oleh khalayak. Tidak heran menimbulkan kebosaan di tengah masyarakat. Sering kita dapati penonton akan mengganti saluran lain saat iklan atau melakukan aktivitas lain hingga iklan selesai ditayangkan. Kalau ditonton oleh orang, toh itu mungkin keterpaksaan.
            Melihat fenomena seperti itu, perlu menjadikan iklan tidak semata sebagai sebuah informasi, melainkan sebagai hiburan, yaitu menumbuhkan perasaan gembira bagi siapapun yang melihatnya. Misalnya, menampilkan gambar yang indah, dan atau melibatkan humor dan musik. Sehingga mewujudkan apa yang disebut advertaiment, yaitu perpaduan antara advertansi dan entertainment secara sekaligus dalam satu paket. Namun dalam advertaiment perlu diingat bahwa unsur iklan harus tetap terlihat, sementara unsur entertainment tidak terlalu berlebihan. Dua aspek tersebut harus dipadukan secara proposional sehingga pesan iklan dapat mengena, namun tidak diabaikan khalayak.

Pengenalan Brand atau Merk

Merk/Brand adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi hal-hal tersebut, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari seseorang atau sekelompok penjual untuk membedakannya dari produk pesaing. (Kotler, 1998).
Enam Variabel dari Brand/Merk :
1.       Atribut
Merk meningkatkan pada artibut-atribut tertentu. (Misalnya, Mercedes Benz menyatakan sesuatu yang mahal, dibuat dengan baik, terancang dengan baik, tahan lama, bergengsi tinggi, dsb).
2.       Manfaat
Pelanggan tidak membeli atribut tetapi membeli manfaat. Atribut diperlukan untuk diterjemahkan menjadi manfaat fungsional. (Misalnya, Mercedes Benz membuat seseorang yang memakainya menjadi lebih bergengsi dan dihargai).
3.       Nilai
Merk juga menyatakan sesuatu tentang nilai produsen. (Misalnya, Mercedes Benz berarti berkinerja tinggi, aman, bergengsi, dsb).
4.       Budaya
Merk juga mewakili budaya tertentu. (Misalnya, Mercedes Benz terorganisir, efisien, dan berkualitas, yang dimana hal tersebut merupakan budaya Jerman).
5.       Kepribadian
Merk juga mencerminkan kepribadian tertentu. Kadang merk mengambil sebuah kepribadian seseorang. (Misalnya, seseorang yang memakai Mercedes Benz biasanya adalah orang yang berkepribadian baik, santun, baik dalam berbicara, dsb).
6.       Pemakai
Merk juga menunjukan konsumen yang membeli atau yang menggunakan produk tersebut. (Misalnya, pemakai Mercedes Benz diasosiasikan dengan seorang Presiden Direktur atau pejabat tinggi lainnya).


Menurut Denise Barnwell (penulis buku "How to be Distinctive and remarkable in What You Do and How You Do It"), ada 5 langkah strategi dalam membangun merk pribadi yang kuat, yaitu :
  1. Temukan target kita. Tidak semua pelanggan cocok dengan kriteria target kita. Sebuah kesalahan besar ketika kita tidak membuat rincian mengenai gambaran target seperti apa kriteria pelanggan kita. Temukan segera pelanggan yang sesuai dengan target tujuan kita.
  2. Kenali persaingan kita yang sebenarnya. Tidak peduli dengan siapa kita bersaing, pastikan kita menentukan pembeli akan membeli dari kita karena produk kita sesuai dengan apa yang mereka butuhkan.
  3. Temukan point perbedaan kita. Marketing yang hebat tidak harus menjadikan merk nya menjadi unik, tetapi hanya perlu tampil beda melawan dunia persaingan dan gambaran diri produk kita. Kenali salah satu dari beberapa unsur point kita yang berbeda dan tunjukkan kepada target kita.
  4. Ciptakan rencana merk pribadi kita dalam pemasaran. Bawa merk pribadi kita dalam hidup dengan cara bagaimana mengkomunikasikan secara verbal, dalam tulisan dan gambaran umum.
  5. Tulislah pernyataan merk pribadi kita. Strategi ini akan menarik bersama-sama yang merupakan akibat 3 langkah berikut. Tulislah satu paragraf dari tiga pernyataan bahwa: 
    • Gambarkanlah target pelanggan kita dan apa yang mereka inginkan.
    • Pertandingan kita yang sebenarnya merupakan figur referensi.
    • Point kita adalah berbeda.
Pernyataan ini akan menjadi identitas merk pribadi kita. Hal ini akan menjadi sebuah catatan pribadi kita, bukan suatu hal yang harus kita katakan kepada siapa saja.
 Menurut Kaye Marks (seorang ahli periklanan Amerika), ada 8 pertanyaan penting dalam membentuk nama merk yang berkualitas dalam membangun sebuah merk pribadi, antara lain :
  1. Bentuk bisnis seperti apa yang anda miliki sekarang? Apakah anda punya tempat dibenak masyarakat?
  2. Seperti apakah produk dan pelayanan anda?
  3. Berapa lama anda sudah beroperasi untuk menghasilkan produk ini?
  4. Apakah anda mempunyai pesaing? Jika ya, siapakah mereka?
  5. Siapakah target market anda?
  6. Bagaimana target klien melihat anda? Seperti apakah bisnis yang anda lakukan saat ini? 
  7. Apakah tujuan dan cita-cita produk anda?
  8. Apakah anda selalu intensif bergabung dalam kelompok target market anda?
Ada beberapa tips dalam pembuatan brand image atau minimal untuk pembuatan logo perusahaan, antara lain :
  • Tentukan target pelanggan, yang berarti mengetahui demografisnya (usia, jenis kelamin, lokasi tempat tinggal, pola dan kemampuan konsumsi).
  • Tentukan aspek-aspek unggulan dari bisnis yang hendak disampaikan pada citra perusahaan.
  • Salah satu tips shortcut untuk memudahkan pengembangan brand image ini juga dapat dengan mengamati brand dari pesaing, ataupun brand yang telah berkembang baik dengan jenis produk dan konsep yang mirip dengan usaha yang hendak dibina. Dari sana, dapat dikembangkan atau ditambahkan detail baru agar merk kita menjadi lebih unik.
  • Merk tidak harus selalu rumit dan canggih. Bila kita perhatikan, banyak merk dari produk atau perusahaan yang telah dikenal menggunakan gaya eksekusi merk nya yang sangat sederhana hingga berunsur retro/vintage (beberapa bahkan menerapkan "hand sketch style") untuk menekankan bahwa perusahaan menggunakan bahan baku dan proses alami yang turun temurun, yang pada gilirannya akan meningkatkan loyalitas konsumen.
  • Bila kita tidak menguasai design grafis, dapat meminta bantuan rekan atau designer. Jangan lupa menyampaikan konsep apa yang ingin ditekankan, berikan beberapa contoh referensi merk acuan. Jadi janganlah membiarkan designer yang menentukan aspek-aspek yang sebenarnya bisa menjadi keunggulan kompetitif kita.
  • Bila setelah sekian waktu terjadi beberapa perubahan dalam usaha, misalnya perubahan produk utama ataupun skala usaha, bukan tidka mungkin merk dapat diubah atau dirancang ulang demi menyesuaikan dengan perubahan yang telah terjadi. Sebuah merk atau brand image baik disadari maupun tidak, akan dapat menjadi identitas atau cerminan dari visi, kesungguhan, standar kualitas, pelayanan dan komitmen dari pelaku usaha atau pemiliknya, sehingga akan sangat baik bila kita merencanakannya secara cermat.

Jumat, 02 Desember 2011

Eksekusi Pesan Iklan

Dalam sebuah keputusan eksekusi pesan diperlukan sebuah daya tarik pesan iklan yaitu:
1.      DAYA TARIK SELEBRITIS.
Selebritis sebagai figur dalam masyarakat yang bisa menjadi contoh dalam perilakunya daya tarik ini bisa dipakai produsen untuk memperkuat dan turut serta mendorongg konsumen untuk membeli produk tersebut. Pertimbangan lain menggunakan selebritis berkait dengan popularitasnya, kemenarikkan secara fisik, kredibilitas, profesi, status kepemilikan terhadap perusahaan, pemakai merk dan nilai-nilainya dan resiko kontroversinya.

2.      DAYA TARIK HUMOR.
Para pengiklan menggunakan humor sebagai bumbu untuk memicu perhatian, memandu konsumen secara menyeluruh terhadap tuntutan produk, mempengaruhi sikap dan menciptakan tindakan konsumen membeli produk.
·         Humor merupakan metode efektif untuk menarik perhatian terhadap iklan
·         Humor menyempurnakan kesukaan baik terhadap ilan maupun merek yang diiklankan
·         Humor juga tidak merugikan secara keseluruhan
·         Humor tidak memberikan keunggulan terhadap non humor untuk meningkatkan persuasi serta sifat produk mempengaruhi kesesuaian penggunaan humor.
·         Sifat produk mempengaruhi kesesuaian pengunaan humor. Khususnya humor akan lebih berhasil digunakan mempertahankan produk dibandingkan memperkenalkan produk
·         Humor juga cocok untuk produk yang berorientasi pada perusahaan

3.      DAYA TARIK RASA TAKUT
Daya tarik ini cocok untuk memperbaiki motivasi. Dalam mengidentifikasi rasa takut meliputi dua hal yaitu:
·        Mengidentifikasi konsekuensi negatif jika tidak menggunakan produk
·        Mengidentifikasi konsekuensi negative terhadap perilaku yang tidak aman (misalnya minum, merokok, menelpon saat menyetir kendaraan).
Daya tarik rasa takut kita melihat tanggapan dari target pasarnya. Daya tarik rasa takut juga efektif jika penerima pesan percaya diri dan lebih suka mengendalikan bahaya dari pada menghindarinya serta penerima pesdan bukan pemakai produknya. Misalnya : mencegah orang yang bukan narkoba untuk tidak narkoba lebih efektif dari pada menghentikan orang lain.

4.      DAYA TARIK KESALAHAN
Di sini, kita harus mengambil celah kesalahan dari suatu produk yang digunakan oleh para konsumen. Kita harus bisa meyakinkan konsumen bahwa ia salah menggunakan produk tersebut dan meyakinkannya untuk menggunakan produk yang kita miliki sebagai produk terbaik di hati konsumen.
Misalnya yaitu produk baygon yang sangat ampuh dalam membunuh nyamuk dibandingkan produk lainnya.

5.      DAYA TARIK KOMPARATIF
Penelitian pada pertengahan 1990 mempelajari iklan komparatif mempunyai hasil sebagai berikut:
·         Iklan komparatif lebih baik dalam meningkatkan kesadaran merk dibandingkan iklan non komparatif.
·         Iklan komparatif condong lebih cocok dengan sikap terhadap merk yang diiklankan, khususnya ketika merk tersebut baru.
·         Iklan komparatif secara umum mendorong lebih kuat intensitas konsumen untuk membeli merek yang diiklankan.
·         Iklan komparatif mempunyai persepsi kurang dapat dipercaya dibandingkan iklan non komparatif

6.      DAYA TARIK POSITIF ATAU RASIONAL
Daya tarik rasional berfokus pada praktek fungsi atau kebutuhan konsumen secara optimal terhadap suatu produk yang memberikan tekanan serta manfaat pada suatu merek.

7.      DAYA TARIK EMOSIONAL
Daya tarik ini berhubungan dengan kebutuhan psikologis konsumen untuk membeli suatu produk. Konsumen termotivasi untuk membeli umumnya karena faktor emosional terhadap suatu produk yang dianggap lebih penting dibandingkan lebih mengetahui dalam kualitas produk tersebut.

Gaya dalam Pelaksanaan Pesan Iklan:
1.    Menjual langsung (Straight Sell)
Gaya ini langsung tertuju pada informasi produk.
2.    Potongan kehidupan (Slice of Life)
Gaya ini didasarkan pada pendekatan pemecahan masalah sehari-hari.
Contoh : Iklan Indomie yang menceritakan tentang alur kehidupan seseorang.
3.    Gaya hidup (Lifestyle)
Gaya ini menekankan bagaimana suatu produk sesuai dengan suatu gaya hidup.
Contoh : Iklan Lea Jeans yang menggambarkan gaya hidup orang yang biasanya memakai jeans.
4.    Khayalan (Fantasy)
Gaya ini menciptakan fantasi di sekitar produk tersebut atau penggunanya.
Contoh : Iklan Shampo Rejoice yang menayangkan fantasi kelembutan rambut seorang wanita setelah memakai shampo tersebut.
5.    Suasana atau citra
Gaya ini menciptakan pendekatan yang membangkitkan suasana/citra di sekitar produk yang menciptakan sebuah sugesti.
Contoh : Iklan Softener So Klin yang menggambarkan kelembutan pakaian yang dicuci dengan menggunakan produk tersebut.
6.    Simbol kepribadian
Gaya ini menciptakan sebuah karakter yang menjadi personifikasi produk tersebut. Karakter tersebut bisa orang, binatang ataupun animasi.
Contoh : Iklan rokok yang menayangkan sosok seorang pria yang suka berpetualang.
7.    Keahlian teknis
Gaya ini menciptakan pendekatan keahlian, pengalaman, dan kebanggaan perusahaan dalam memproduksi produknya dengan teknis yang akurat.
Contoh : Iklan Tolak Botol Sosro yang menayangkan proses pembuatan produk tersebut.
8.    Bukti ilmiah
Gaya ini menggunakan pendekatan dengan menyajikan bukti survey/bukti ilmiah untuk memperkuat bukti kualitas sebuah produk.
Contoh : Iklan obat-obatan atau farmasi yang menyajikan bukti ilmiah yang mendukung kualitas produk tersebut.
9.    Bukti kesaksian
Gaya ini menggunakan sebuah personal saat menggunakan produk dan memberikan komentar pengalamannya pada khalayak.
Contoh : Iklan produk kosmetik yang menayangkan seseorang sudah pernah memakai produk tersebut dan menceritakan pengalamannya dalam memakai produk tersebut.

Secara singkat, daya tarik/gaya yang bisa digunakan dalam sebuah eksekusi pesan iklan yaitu sebagai berikut :
1. Name of The Product
2. Product Itself
3. Packging
4. How The Product It's Made
5. Product History
6. Something Happened Around Us
7. What Happened Without The Product
8. What Happened With The Product
9. What Happened With The Product and Without The Product
10.Media Where The Product Will Run For

Jumat, 18 November 2011

Pameral All Print JiExpo 2-5 November 2011

Pameran International Printing terbesar di Indonesia digelar oleh Kristamedia Pratama pada tanggal 2-5 November di Jakarta International Expo, Kemayoran, bersamaan dengan Pameran Indo Design & Graphic 2011 juga All Industrial 2011.
Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Pameran Printing dalam rangka memenuhi tugas Dasar-dasar Advertising. Saya pergi pada hari Jumat, 4 November 2011 setelah menyelesaikan kuliah pada hari itu. Saya dan kedua teman saya langsung meluncur ke JiExpo yang berlokasi di Hall D1 dan D2.
Jalanan yang macet di hari itu memakan waktu yang cukup lama. Setibanya di sana, saya melirik jam tangan saya yang sudah menunjukkan pukul 13.30. Setelah mengurus registrasi dan mendapatkan visitor name tag, saya memasuki Hall D tersebut. Saya sempat terkesima melihat ratusan mesin printing berukuran raksasa sedang beroperasi.
Saya mengelilingi setiap stand sambil menyiapkan kertas, pen dan kamera. Stand pertama yang saya kunjungi adalah Crystal. Mesin berukuran raksasa dengan system teknologi Jepang dan hasil rakitan Cina yang mampu mencetak kertas maksimal berukuran 3 meter ini dibandrol dengan harga 230 juta. Saya melihat proses bagaimana mesin tersebut melakukan pencetakan pada sebuah media yang akhirnya saya ketahui berupa bahan fleksi. Biasa dicetak pada stiker atau bahan kertas apapun bisa. Mesin ini menggunakan tinta max print dengan 4 warna tinta dasar yaitu merah, biru, kuning, dan hijau.
Beranjak sedikit ke stand di dekatnya yaitu Phaeton Imex Persada yang memiliki kantor di Pantai Indah Kapuk. Mesin yang tidak kalah besar seperti sebelumnya. Media yang dapat digunakan adalah foam board, vinyl, window film, polyster, flex, PS board (akrilik tipis). Lebih banyak digunakan untuk pembuatan banner. Lebar maksimum media printing adalah 2.1 meter. Tinta berbahankan waterbase atau ECO Solvent Ink dengan paduan 4 warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Mesin printing ini dibandrol seharga 130 juta.
Stand selanjutnya adalah Era Media Perkasa. Mesin tipe Ranger – E-6184 (Ecosolvent) ini memiliki bobot 220kg digunakan untuk mencetak di media yang memiliki lebar maksimal 1.86 meter pada glossy photo paper, polyster film, inkjet canvas. Menggunakan tinta khusus berbahan dasar pigmen CMYK. Dalam 1 jam mampu mencetak kertas selebar 120 meter. Mesin seharga 230 juta ini buatan Cina dengan spare part dari Jerman. Memiliki tegangan 1300-1500 volt dan stabil pada 800 volt. Head bisa bertahan 1 – 1.5 tahun. Harga head sekitar 12 juta. Biasa harga yang dikenakan untuk media berukuran 160 mm x 160 mm adalah 45 – 50 ribu rupiah.
Selanjutnya, kaki saya berhenti pada stand PT Artha Inti Lestari. Mesin yang digunakan hampir sama setiap stand. Harga mesin ini adalah 200 ribu US dollar. Bisa digunakan pada semua media yang berukuran 4.8 cm x 125 cm x 2.5 m dengan bahan 3D, acrylic, imperabot (bagian tengahnya seperti sponge). Mesin ini bisa awet sampai 5 tahun.
            Yang agak berbeda dengan stand lainnya adalah PT Sansin Indo. Mengapa ? Mesin yang dipamerkan bukanlah mesin untuk mencetak pada sebuah media, tapi mesin Spot UV yang besar dan panjang ini memiliki fungsi untuk membuat glossy suatu objek tertentu misalnya produk, logo suatu perusahaan. Menggunakan cairan UV yang hanya dapat digunakan khusus pada media kertas. Harga 1 kg cairan UV seharga 25 ribu rupiah. Selain digunakan untuk membuat glossy suatu objek, dapat juga digunakan untuk membuat kertas berbahankan kulit jeruk (agak kasar).
            Indogitex menggunakan mesin Epson 9700 modifikasi, tinta sublime, lebar 110 cm, ink system dengan chip resetter. Warna yang dihasilkan pada media kain tidak akan ilang, biasa digunakan untuk spanduk. Keterangan warna tergantung pada media. Mesin ini dijual dengan harga 100 juta.
            Salah satu stand yang terletak di dekat pintu masuk yaitu Sigmaco. Mesin ini menggunakan sinar laser pada suatu media misalnya pada bidang sejenis triplek atau bisa juga pada acrylic untuk menghasilkan suatu design objek seperti menara Eiffel. Mesin buatan Cina ini dibandrol seharga 9000 US dollar. Saya sempat meminta sampel hasil laser dari mesin tersebut, tapi ternyata sayang saya kurang beruntung karena mas-nya terlihat tidak mau memberikan, padahal satu mas lainnya ingin memberikan contoh sampel dari hasil laser Panin Bank.
            Speed berlokasi di Sumur Bor, Cengkareng memperkenalkan CNC Bor Engraving yaitu mesin untuk membuat design pada media seperti acrylic atau kaca. Menggunakan metabor dan cooler (teknologi Jepang). Hasilnya cukup menakjubkan seperti ukiran pada media kaca.





















           
Pengalaman pertama saya mengunjungi Pameran Printing overall menyenangkan, banyak hal-hal baru yang saya akhirnya ketahui seperti mesin-mesin printing, bagaimana prosesnya, berapa harga rata-rata mesin besar tersebut. Sales promotion itu melihat saya dan teman-teman hanyalah merupakan mahasiswa, sehingga dilayani tidak semaksimal calon pembeli. Beberapa dari mereka menyambut ramah pertanyaan, tapi sebagian beralasan “Saya tinggal sebentar ya.” Saya hanya mengangguk dan tersenyum sambil melangkah ke stand lainnya. Mereka tahu kami berasal dari Untar karena sudah berapa hari lalu teman-teman saya yang lain telah menghadiri pameran. Lelah sekaligus excited. Berbagai brosur pun menumpuk dalam 1 kantong plastik besar. Terima kasih untuk Pak Santo yang telah memberikan tugas ini sehingga memberikan pengetahuan baru bagi saya.