Pameran International Printing terbesar di Indonesia digelar oleh Kristamedia Pratama pada tanggal 2-5 November di Jakarta International Expo, Kemayoran, bersamaan dengan Pameran Indo Design & Graphic 2011 juga All Industrial 2011.
Ini adalah kali pertama saya mengunjungi Pameran Printing dalam rangka memenuhi tugas Dasar-dasar Advertising. Saya pergi pada hari Jumat, 4 November 2011 setelah menyelesaikan kuliah pada hari itu. Saya dan kedua teman saya langsung meluncur ke JiExpo yang berlokasi di Hall D1 dan D2.
Jalanan yang macet di hari itu memakan waktu yang cukup lama. Setibanya di sana, saya melirik jam tangan saya yang sudah menunjukkan pukul 13.30. Setelah mengurus registrasi dan mendapatkan visitor name tag, saya memasuki Hall D tersebut. Saya sempat terkesima melihat ratusan mesin printing berukuran raksasa sedang beroperasi.
Saya mengelilingi setiap stand sambil menyiapkan kertas, pen dan kamera. Stand pertama yang saya kunjungi adalah Crystal. Mesin berukuran raksasa dengan system teknologi Jepang dan hasil rakitan Cina yang mampu mencetak kertas maksimal berukuran 3 meter ini dibandrol dengan harga 230 juta. Saya melihat proses bagaimana mesin tersebut melakukan pencetakan pada sebuah media yang akhirnya saya ketahui berupa bahan fleksi. Biasa dicetak pada stiker atau bahan kertas apapun bisa. Mesin ini menggunakan tinta max print dengan 4 warna tinta dasar yaitu merah, biru, kuning, dan hijau.
Beranjak sedikit ke stand di dekatnya yaitu Phaeton Imex Persada yang memiliki kantor di Pantai Indah Kapuk. Mesin yang tidak kalah besar seperti sebelumnya. Media yang dapat digunakan adalah foam board, vinyl, window film, polyster, flex, PS board (akrilik tipis). Lebih banyak digunakan untuk pembuatan banner. Lebar maksimum media printing adalah 2.1 meter. Tinta berbahankan waterbase atau ECO Solvent Ink dengan paduan 4 warna CMYK (Cyan, Magenta, Yellow, Black). Mesin printing ini dibandrol seharga 130 juta.
Stand selanjutnya adalah Era Media Perkasa. Mesin tipe Ranger – E-6184 (Ecosolvent) ini memiliki bobot 220kg digunakan untuk mencetak di media yang memiliki lebar maksimal 1.86 meter pada glossy photo paper, polyster film, inkjet canvas. Menggunakan tinta khusus berbahan dasar pigmen CMYK. Dalam 1 jam mampu mencetak kertas selebar 120 meter. Mesin seharga 230 juta ini buatan Cina dengan spare part dari Jerman. Memiliki tegangan 1300-1500 volt dan stabil pada 800 volt. Head bisa bertahan 1 – 1.5 tahun. Harga head sekitar 12 juta. Biasa harga yang dikenakan untuk media berukuran 160 mm x 160 mm adalah 45 – 50 ribu rupiah.
Selanjutnya, kaki saya berhenti pada stand PT Artha Inti Lestari. Mesin yang digunakan hampir sama setiap stand. Harga mesin ini adalah 200 ribu US dollar. Bisa digunakan pada semua media yang berukuran 4.8 cm x 125 cm x 2.5 m dengan bahan 3D, acrylic, imperabot (bagian tengahnya seperti sponge). Mesin ini bisa awet sampai 5 tahun.
Yang agak berbeda dengan stand lainnya adalah PT Sansin Indo. Mengapa ? Mesin yang dipamerkan bukanlah mesin untuk mencetak pada sebuah media, tapi mesin Spot UV yang besar dan panjang ini memiliki fungsi untuk membuat glossy suatu objek tertentu misalnya produk, logo suatu perusahaan. Menggunakan cairan UV yang hanya dapat digunakan khusus pada media kertas. Harga 1 kg cairan UV seharga 25 ribu rupiah. Selain digunakan untuk membuat glossy suatu objek, dapat juga digunakan untuk membuat kertas berbahankan kulit jeruk (agak kasar).
Indogitex menggunakan mesin Epson 9700 modifikasi, tinta sublime, lebar 110 cm, ink system dengan chip resetter. Warna yang dihasilkan pada media kain tidak akan ilang, biasa digunakan untuk spanduk. Keterangan warna tergantung pada media. Mesin ini dijual dengan harga 100 juta.
Salah satu stand yang terletak di dekat pintu masuk yaitu Sigmaco. Mesin ini menggunakan sinar laser pada suatu media misalnya pada bidang sejenis triplek atau bisa juga pada acrylic untuk menghasilkan suatu design objek seperti menara Eiffel. Mesin buatan Cina ini dibandrol seharga 9000 US dollar. Saya sempat meminta sampel hasil laser dari mesin tersebut, tapi ternyata sayang saya kurang beruntung karena mas-nya terlihat tidak mau memberikan, padahal satu mas lainnya ingin memberikan contoh sampel dari hasil laser Panin Bank.
Speed berlokasi di Sumur Bor, Cengkareng memperkenalkan CNC Bor Engraving yaitu mesin untuk membuat design pada media seperti acrylic atau kaca. Menggunakan metabor dan cooler (teknologi Jepang). Hasilnya cukup menakjubkan seperti ukiran pada media kaca.
Pengalaman pertama saya mengunjungi Pameran Printing overall menyenangkan, banyak hal-hal baru yang saya akhirnya ketahui seperti mesin-mesin printing, bagaimana prosesnya, berapa harga rata-rata mesin besar tersebut. Sales promotion itu melihat saya dan teman-teman hanyalah merupakan mahasiswa, sehingga dilayani tidak semaksimal calon pembeli. Beberapa dari mereka menyambut ramah pertanyaan, tapi sebagian beralasan “Saya tinggal sebentar ya.” Saya hanya mengangguk dan tersenyum sambil melangkah ke stand lainnya. Mereka tahu kami berasal dari Untar karena sudah berapa hari lalu teman-teman saya yang lain telah menghadiri pameran. Lelah sekaligus excited. Berbagai brosur pun menumpuk dalam 1 kantong plastik besar. Terima kasih untuk Pak Santo yang telah memberikan tugas ini sehingga memberikan pengetahuan baru bagi saya.